MAKALAH PROSES LAHIRNYA DAN FASE PERTAMA PEMBENTUKAN BANI ABBASIYAH
OLEH
KELOMPOK I
- AZIZAH PUTRITAMA GUNTUR
- BENI SAPUTRA
- DEVINA NOOR LATIFAH
- NISA
- ZAINAH ALQITARI
XI IPA 1
MAN BARITO UTARA
2016/2017
Kata pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa Allah S.W.T. karena berkat rahmat taufik dan hidayah nya jualah kami
dapat dengan sukses menyelesaikan makalah ini .
Tugas pembuatan makalah ini kami
selesaikan dengan mengemban tugas sebagai seorang palajar sebagai prosoes dari
pembelajaran . palaksanaan ini kami rangkum dalam kerja sama tim yang telah di
tentukan sebelumnya pembagian
Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru
pembimbing kami yang memberikan ilmu nya sebagaipahlawan tanpa tanda jasa.
Semoga makalah ini dapat
bermanfaat dan dapat membantu untuk kedepanya dalam proses pembelajaran.
Muara
Teweh, 2017-01-30
Kelompok
1
XI IPA 1
BAB I
- Pendahuluan
Runtuhnya
pemerintahan Bani ummayah ialah sebagai bukti lahirnya Bani Abbasiyah yang juga
merupakan awal pemerintahan baru dalam
sejarah islam , setelah runtuhnya bani ummayah lalu dalam sistem Pemerintahan
baru inilah islam berangsur - angsur berkembang membentuk kebijakan kebijakan
baru dalam perkembangan nya.
Terima kasih sudah berkunjung semoga bermanfaat dan Insya Allah Berkah ...
~saran & komentar sangat membantu....
Sebelum berdirinya dinasti abbasiyah
terdapat tiga proses utama yang merupakan pusat kegiataan,antara satu dengan
yang lain memiliki kedudukan tersendiri dalam memainkan perannya dalam
menegakkan kekuasaan keluarga besar paman rosulullah, abbas bin abdul muthalib.
Dari
nama ini al abbas paman rosulullah inilah disandarkan pada tiga tempat pusat
kegiatan, yaitu humaimah, kuffah, dan khurasan. Humaimah merupakan tempat
yang tentram, bermukim di kota bani hasyim, baik dari kalangan pendukung ali
maupun pendukung keluarga abbas. Kufah merupakan wilayah yang penduduknya
penganut aliran syi’ah, pendukung ali bin abi thalib, yang selalu bergolak dan
ditindas oleh bani umayah. Khurasan memili warga yang pemberani, kuat fisik,
teguh pendirian, tidak mudah berpengaruh nafsu dan tidak mudah bingung terhadap
kepercayaan yang menyimpang, di sanalah diharapkan dakwah kaum abbas mendapat
pendukung
- Rumusan masalah
- Apa yang terjadi setelah Bani Ummayah runtuh?
- Bagaimana saja proses lahirnya Bani Abbasiyah?
- Seperti apa fase pertama atau fase pembentukan Bani Abbasiyah?
- Tujuan
- Mengenal sistem pemerintahan baru oleh Bani Abbasiyah
- Mengetahui proses lahirnya Bani Abbasiyah
- serta mempelajari kebijakan – kebijakan pada fase pertama/pembentukan
BAB II
PROSES LAHIRNYA DAN FASE PERTAMA PEMBENTUKAN BANI ABBASIYAH
1.PROSES LAHIRNYA ABBASIYAH
Kekuasaan dinasti Bani Abbas atau khilafah
Abbasyiah,sebagaimana disebutkan,melanjutkan kekuasaan dinasti Bani Umayyah. Lahirnya
Bani Ababasiyah tahun 750 M , adalah peran besar dari keturunan Hasyim yang
bernama Abu Abbas . Nama Abbasiyah yang dipakai untuk nama bani ini adalah di
ambil dari nama bapak pendiri Abbasiyah yaitu Abas bin Abdul Mutalib paman Nabi
Muhammad Saw .
Proses lahirnya Abbasiyah dimulai dari kemenangan Abu
Abbas assafah dalam sebuah perang terbuka ( Al-Zab ) melawan khalifah Bani
Umayyah yang terakhir yaitu Marwan bin
Muhammad . Abu Abbas diberi gelar assafah karena
dia pemberani dan dia mampu memainkan mata pedangnya kepada lawan politiknya .
Berdirinya Bani Abbasiyah tahun 750 M berarti secara
formal semua wilayah kekuasaan islam berada di bawah pemerintahan Abbasiyah
termasuk semua bekas wilayah Bani Umayyah I kecuali wilayah Bani Umayyah yang
ada di Andalusia .
Proses
pengembangan peradaban yang dibangun oleh Bani Abbasiyah begitu cepat membawa
perubahan besar bagi perkembangan peradaban ilmu pengetahuan selanjutnya .
Berdiri Bani Abbasiyah selama 505 tahun diperintah oleh 37 khalifah dengan
mampu menciptakan peradaban yang menjadi kiblat dunia pada saat itu , peradaban
yang dikenang sepanjang masa .
2.FASE- FASE PEMBENTUKAN
Pemerintahan
Bani Abbasiyah yang berlansung
selama 505 tahun diperintah oleh 14 khalifah dapat diklasifikasi menjadi 5 fase
pemerintahan.berikut akan di jelaskan
salah satu dari 5 fase pemerintahan Bani Abbasiyah. Materi yang akan di bahas
ialah :
a. Fase
pembentukan tahun 750M-847
/ 132-232H
Fase ini Disebut pengaruh Persia pertama
yaitu berlanjut dari kekuasaan Khalifah
pertama Abu Abbas Assafah tahun 750 M = 132 H Sampai dengan khalifah ke 9 (Al
Wastsiq ) tahun 847 M = 232 H. Alasan
lain disebut pengaruh persia dikarenakan beberapa khalifah yang berkuasa juga berkebangsaan
persia .seperti Al-Amin dan Al Makmun
putra dari Harun al rasyid ibunya orang persia dan beberapa khalifah lainnya . Meskipun
pada fase ini khalifah al Mustakim mulai memberi peluang kepada bangsa Turki
untuk berkipah dalam pemerintahan Abbasiyah sebagai tentara pengawal Khalifah
dan pengawal istana.
Pada periode pertama pemerintahan Dinasti Bani
Abbasiyah mencapai masa keemasan. Secara politis para khalifah betul-betul
tokoh yang kuat dan merupakan dan merupakan pusat kekuasaan politik sekaligus
agama. Disisi lain kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode
ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu
pengetahuan dalam islam.
Pada masa perkembangan ilmu
agama seperti, ilmu alqur’an, qira’at, hadits, fiqh, ilmu kalam, bahasa dan
sastra. Empat mashab fiqh tumbuh dan berkembang pada masa dinasti abbasiyah.
Disamping itu berkembang pula ilmu filsafat, logika, metafisika, astronomi,
music, kedokteran, dan kimia. Lembaga pendidikan pada masa dinasti abbasiyah
mengalami perkembangan dan kemajuan sangat pesat.hal ini sangat ditentukan oleh
perkembangan bahasa arab, baik sebagai bahasa administrasi yang sudah berlaku
sejak zaman dinasti umayah, maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Disamping
itu, kemajuan tersebut paling tidak, juga di tentukan oleh beberapa kebijakan oleh beberapa
khalifah seperti Terjadi asimilasi antara bahasa arab dan
bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan Dalam bidang ilmu
pengetahuan. Pada masa pemerintahan dinasti bani abbas, bangsa-bangsa non arab
banyak masuk islam.
Abu abbbas assafah dan abu ja’far al
Mansyur khalifah pertama dan kedua disebut sebagai peletak pondasi yang kuat .
Abu abbas dengan sikap tegas dan beraninya mampu mengusir paksa semua keturunan
Muawiyyah dari wilayah yang baru di rebutnya dari kekuasaan Bani Umayyah,
sehingga wilayah islam pada saat itu menjadi aman dan kondoktif .sedangkan khalifah Abu Jafar dikenal sebagai
penerus kebijakan khalifah pertama dengan merintis berdirinya , baitul hikmah
(perpustakaan). khalifah Abu Jafar juga membuat kebijakan memindahkan ibu kota
Abbasiyah dari damaskus ke wilayah yang lebih luas dan jauh dari pengaruh Bani
Umayyah I yaitu Bagdad di wilayah Persia.
Khalifah Harun Al Rasyid , khalifah ke 5
membangun peradaban ilmu pengetahuan dengan menyediakan berbagai fasilitas
pendidikan bagi masyarakat luas , mahasiswa , ulama atau para pencinta ilmu
pengetahuan. Harun Al Rasyid membangun lembaga – lembaga pendidikan seperti kuttab, madrasah dan perguruan tinggi
seperti universitas Nizamiah , universitas Naisabur dan lain sebagainya .
Mahasiswa , Ulama , Guru dan pemerhati ilmu yang ingin talabul ilmi (belajar) dibayar oleh
pemerintah dan disediakan penginapan di dalam baitul Himkah yang dibangun
dengan diameter yang sangat luas.
Tercatat ada 3 khalifah yang berkuasa pada
masa puncak dan kegemilangan peradaban islam ini . pada masa ini para pencari
ilmu di Eropa datang dari wilayah
Inggris dan Prancis untuk thalabul ilmi dari islam , mereka datang dari wilayah
inggris dan prancis ke Andalusia , seperti Toledo University , Sevilla
University, Granada University , dan Kordova University . Di Abbasiyah mereka
datangi Nizamiyah University , Sammara University , Naisabury University .
Mereka para pelajar itu belajar sambil
mengamati suasana perkembangan ilmu pengetahuan seperti penulisan ilmu
pengetahuan oleh Ulama-ulama Islam . dan lembaga-lembaga ilmu pengetahuan
tarutama baitul hikmah yang didirikan
hampir di semua kota kota kekuasaan Abbasiyah . selesai dari belajar di kota
kota islam mereka kemudian mengembangkan ilmu dan pengalaman belajar dikota –
kota islam dengan mendirikan lembaga pengajian yang diberi nama House Of Wisdom di Inggris dan Prancis.
Gerakan penerjemah
berlangsung dalam tiga fase. Fase pertama pada masa Khalifah Al-Manshur hingga Harun Ar-Rasyid. Pada
fase ini yang banyak diterjemahkan adalah karya-karya dalam bidang-bidang
astronomi dan mantiq. Fase kedua berlangsung mulai khalifah al-makmun hingga
tahun 300h. buku-buku yang bnyak di terjemahkan adalah ilmu
filsafat, dan kedokteran pada fase ketiga berlangsung setelah tahun 300h,
terutama setelah adanya pembuatan kertas. Selanjutnya bidang-bidang ilmu yang
di terjemahkan semakin meluas. Selain itu untuk penerjemah buku – buku
filsafatYunani dan Buku – buku asing dengan cara menyewa para ahli bahasa yang
beragama Kristen dan pengenut agama lainnya .
Fase ini juga dukembangkan Harun Ar-Rasyid
sebagai wujud kepedulian sosial Bani Abbasiyah . Rumah sakit ,lembaga
pendidikan dokter dan farmasi didirikan .di kota Bagdad pada saat itu telah
tersedia paling sedikit 800 orang dokter
. pemandian umum disediakan bagi masyarakat yang kurang mampu untuk
mempergunakan fasilitas fasilitas tersebut secara bebas.
Berikut beberapa uraian
tentang kebijakan al mansyur dikota Bagdad
·
Bagdad sebagai pusat peradaban islam
Pada mulanya ibukota Negara adalah
al-hisyimiah dekat kufah. Namun itu lebih memantapkan dan menjaga stabilitas
Negara yang baru berdiri itu Al-Manshur memindahkan ibukota Negara kekota yang
dibangunnya, baghdat dekat bekas ibukota Negara Persia, pada tahun 762m. sejak
awal berdirinya, kota ini sudah menjadi pusat peradaban dan kebangkitan ilmu
pengetahuan dalam islam.
Kota bagdad sebagai pusat intelektual terdapat
beberapa pusat aktivitas pengembangan ilmu, antara lain baitul hikmah, yaitu
lembaga ilmu pengetahuan sebagai pusat kajian berbagai ilmu. Bagdad sebagai
pusat penerjemah buku-buku dari berbagai cabang ilmu yang kemudian
diterjemahkan kedalam bahasa arab.
·
Zaman keemasan Baghdad
Sejarah dan berbagai legenda menyebutkan bahwa
zaman keemasan Baghdad terjadi selama masa kekhalifahan Harun
Al-Rasyid(786-809). Baghdad menjadi saingan satu-satunya.bagi bizantium. Istana
kerajaan dengan bangunan-bangunan tambahan untuk para harem, pembantu
laki-lakiyang dikebiri dan pejabat-pejabat khusus menempati sepertiga”kota
lingkaran”itu. Bagian yang paling mengesankan adalah ruang pertemuan yang
dilengkapi dengan karpet, gorden, dan bantal terbaik dari timur. Menurut
riwayat, istri sepupu khalifah, zubaidah yang juga turut menikmati limpahan
kemegahan dan penghormatan dari generasi belakang, hanya mau menggunakan gelas
yang terbuat dari perak atau emas yang dihiasi batu berharga. Terutama dalam
acara-acara seremonal seperti pengangkatan seorang khalifah, resepsi
pernikahan, haji, dan penyambutan duta asing, bergelar kemegahan dan keagungan
istana disuguhkan secara penuh. Setelah kehidupan para khalifah, orang yang
menikmati kehidupan elit dan mewah adalah anggaota keluarga dinasti abasiyah,
para wazir, pejabat tinggi maupun rendah dan orang-orang yang dekat dengan kerajaan.
Anggota suku hisyimiah, yang merupakan suku dinasti abbasiyah, menerima subsidi
dalam jumlah besar yang di kucurkan secara teratur dari kas Negara, sehingga
praktir itu akhirnya dihentikan oleh al-mu’tashim (833-842). Adapun tentang
kehidupan keseharian masyaraka Baghdad secara umum, dan hal-hal yang di rasakan
oleh orang kebanyakan tidak banyak sumber ang bisa kita kutip kecuali dari
karya-karya puitis.
Pada periode awal pemerintahan Dinasti Abbasiyah masih menekankan
pada kebijakan perluasan daerah. Kalau dasar-dasar pemerintahan Daulah
Abbasiyah ini telah diletakkan dan dibangun oleh Abu Abbas as-Safah dan
Abu Ja’far al-Mansur, maka puncak keemasan dinasti ini berada pada tujuh
khalifah sesudahnya, sejak masa khalifah al-Mahdi (775-785 M) hinga Khalifah
al-Wasiq (842-847 M). zaman keemasan telah dimulai pada pemerintahan pengganti
Khalifah Al-Ja’far, dan mencapai puncaknya di masa pemerintahan Harun Al-Rasyid.
Dimasa-masa itu para Khalifah mengembangkan berbagai jenis kesenian, terutama
kesusasteraan pada khususnya dan kebudayaan pada umumnya.
Dalam periode pertama
sebenarnya banyak tantangan dan ganguan yang dihadapi dinasti abbasiyah.
Beberapa gerakan politik yang merongrong pemerintah dan menggangu stabilitas
muncul dimana-mana, baik gerakan dari kalangan intern bani abbas sendiri maupun
dari luar namun semuanya dapat diatasi dengan baik.keberhasilan penguasa
abbasiyah mengatasi gejolak dalam negeri ini makinmemantapakn posisi dan
kedudukan mereka sebagai pemimpin yang tangguh kekuasan betul-betul berada di
tangan khalifah. Keadaan ini sangat berbeda dengan keadaan sesudahnya.
Perkembangan peradaban dan kebudayaan serta
kemajuan besar yang di capai dinasti bani abbasiyah pada periode pertama telah
mendorong para penguasa untuk hidup mewah, bahkan cenderung mencolok. Setiap
khalifah lebih cnderung ingin hidup mewah dari pendahulunya. Kehidupan mewah
khalifah-khalifah ini ditiru oleh para hartawan dan anak-anak pejabat.
BAB III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Pemerintahan dinasti abbasiyah dinisbatkan
kepada al-abbas, paman rosulullah, sementara khalifah pertama dari pemerintahan
ini adalah, Abdullah ash- shaffah bin Muhammad bin ali bin Abdullah bin abbas
bin abdul muthalib. Dinasti abbasiyah didirikan pada tahun 132 h/750 m, oleh abdul
abbas ash-shaffah, dan sekaligus sebagai khalifah pertama. Kekuasaan dinasti
abbasiyah berlangsung dalam rentang waktu yang panjang, yaitu selama lima abad
dari tahun 132-656 h (750m – 1258 m).
Pada periode pertama fase ini Disebut
pengaruh Persia pertama yaitu berlanjut dari
kekuasaan Khalifah pertama Abu Abbas Assafah tahun 750 M = 132 H Sampai
dengan khalifah ke 9 (Al Wastsiq ) tahun 847
M = 232 H. Alasan lain disebut pengaruh persia dikarenakan beberapa
khalifah yang berkuasa juga berkebangsaan persia .seperti Al-Amin dan Al Makmun putra dari Harun al
rasyid ibunya orang persia dan beberapa khalifah lainnya . Meskipun pada fase
ini khalifah al Mustakim mulai memberi peluang kepada bangsa Turki untuk
berkipah dalam pemerintahan Abbasiyah sebagai tentara pengawal Khalifah dan
pengawal istana.
Pada periode pertama pemerintahan Dinasti Bani
Abbasiyah mencapai masa keemasan. Secara politis para khalifah betul-betul
tokoh yang kuat dan merupakan dan merupakan pusat kekuasaan politik sekaligus
agama. Disisi lain kemakmuran masyarakat mencapai tingkat tertinggi. Periode
ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat dan ilmu
pengetahuan dalam islam.
Pada masa perkembangan ilmu agama seperti,
ilmu alqur’an, qira’at, hadits, fiqh, ilmu kalam, bahasa dan sastra. Empat
mashab fiqh tumbuh dan berkembang pada masa dinasti abbasiyah. Disamping itu
berkembang pula ilmu filsafat, logika, metafisika, astronomi, music,
kedokteran, dan kimia. Lembaga pendidikan pada masa dinasti abbasiyah mengalami
perkembangan dan kemajuan sangat pesat.hal ini sangat ditentukan oleh
perkembangan bahasa arab, baik sebagai bahasa administrasi yang sudah berlaku
sejak zaman dinasti umayah, maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan. Disamping
itu, kemajuan tersebut paling tidak, juga di tentukan oleh beberapa
kebijakan oleh beberapa khalifah.
- SARAN
Sebagai umat
muslim kita wajib mempelajari sejarah kebudayaan islam , untuk menambah
pengetahuan serta meningkatkan iman kita pada Allah Swt dan juga mengetahui
sejarah yang sudah lama ada di dalam perkembangan islam dari masa – ke
masa . hal ini agar umat muslim semakin termotivasi
untuk terus mengembangkan dan memperkenalkan Islam ke seluruh dunia
DAFTAR
PUSTAKA
v Referensi buku ski kelas XI kutikulum 2013
v Referensi downloadan ski proses lahirnya bani abbasiyah
ktsp 2006
v Referensi downloadan ski proses lahirnya bani abbasiyah
ktsp 2008
v http://sholikatia.blogspot.co.id/2014/06/sejarah-berdirinya-bani-abbasiyah.html
http://gndevinanl.blogspot.co.id/2018/02/proses-lahirnya-dan-fase-pertama.html
http://gndevinanl.blogspot.co.id/2018/02/proses-lahirnya-dan-fase-pertama.html
Terima kasih sudah berkunjung semoga bermanfaat dan Insya Allah Berkah ...
~saran & komentar sangat membantu....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar