BAHASA INDONESIA
KENAKALAN REMAJA
OLEH
KELOMPOK II
- AHMAD AMRULLAH
- AKMAL PARAHIYANGAN DANU
- DEVINA NOOR LATIFAH
- NURANNISA WAHIDAH
XII IPA 1
MAN BARITO UTARA
2017
Kata pengantar
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah S.W.T. karena berkat rahmat taufik dan hidayahnya jualah kami dapat dengan sukses menyelesaikan makalah ini
Tugas pembuatan makalah ini kami selesaikan dengan mengemban tugas sebagai seorang pelajar yang pelaksanaannya kami rangkum dalam kerja sama tim yang telah di tentukan sebelumnya pembagian tugas pada masing masing individu.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada pembimbing kami yang memberikan ilmu nya dan pemelajaran berharga bagi kami yang berguna bagi kami.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada guru pembimbing kami yang memberikan ilmu nya sebagai pahlawan tanpa tanda jasa.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dapat membantu untuk kedepanya dalam proses pembelajaran.makalah ini kami tulis sebagai salah satu wacana untuk masukan dan pembelajarn bagi kita pada khususnya selain itu juga mengingat bahwa pelajar perlu untuk untuk mendalami hal positif seperti penyelenggaraan pendidikan kewarganegaraan dalam kehidupan.
Muara Teweh, 8 11 2017
Kelompok 2
XII IPA 1
BAB I
PENDAHULUAN
Ø LATAR
BELAKANG
Dewasa
ini, pergaulan bebas yang terjadi di kalangan remaja banyak berasal dari
eksploitasi seksual pada media yang ada di sekeliling kita.Eksploitasi seksual
dalam video klip, majalah, televisi, dan film-film ternyata mendorong para
remaja untuk melakukan aktivitas seks secara sembarangan di usia muda.
Dengan
memilih tampilan atau tayangan seks di media, para remaja itu beranggapan bahwa
seks adalah sesuatu yang bebas dilakukan oleh siapa, dan dimana saja.
Bahkan
tidak sedikit para remaja yang terjerumus pergaulan bebas lain misalnya
narkoba, rokok, dan minum minuman keras. Dapat diperkirakan setiap harinya
lebih dari 2 juta remaja di negara kita telah mempergunakan rokok maupun
narkoba.
Oleh
karena itu, kami, memilih tema pergaulan bebas remaja untuk dikaji lebih lanjut
sebagai informasi bagi kaum remaja.
Masalah
ini kami buat berdasarkan sumber-sumber yang jelas dan akurat dengan harapan
supaya remaja dapat mengatasi libidonya sehingga para remaja dapat terhindar
dari akibat-akibat negatif dari pergaulan seperti pergaulan bebas. Dan
menghimbau kepada para remaja untuk tidak salah langkah dalam mengambil
keputusan oleh karena perubahan pola pikir yang terjadi pada dirinya.
Ø Rumusan masalah
1. Apa maksud dari Kenakalan remaja?
2. Bagaimana cara penaggulangan pada
kenakalan Remaja?
Ø Tujuan
1. Mengetahui pengertian kenakalan
remaja
2. Mengetahui cara menanggulangi
kenakalan remaja
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian
Kenalakan Remaja
Kenakalan
remaja adalah semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang
dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan
orang-orang di sekitarnya. Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah
mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut, seseorang sudah melampaui
masa kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa.
Ia berada pada masa transisi. Masalah kenakalan
remaja mulai mendapat perhatian
masyarakat secara khusus sejak terbentuknya peradilan untuk anak-anak nakal
(juvenile court) pada 1899 di Illinois, Amerika Serikat.
Kenakalan remaja menjadi hal yang perlu di waspadai dan
lebih diperhatikan karena seiring berkembangnya seorang anak, sudah sewajarnya
seorang remaja melakukan sebuah kenakalan. Selama kenakalan itu masih pada
tingkat yang wajar. Oleh karena itu peran orang tua dalam mendidik seorang anak
apalagi remaja sangat diperlukan penanaman nilai, dan norma yang diberikan
sejak dini dapat mempengaruhi sikap, perbuatan mental seorang anak untuk dapat
memilah mana hal yang perlu ditiru, dan mana hal yang tidak patut ditiru, pada
intinya seorang anak dapat melihat mana yang baik dan mana yang tidak baik.
Apabila peran orang tua tidak maksimal sejak anak masih kecil, pada saat tumbuh
menjadi seorang remajapun tidak menutup kemungkinan seorang remaja berbuat hal
yang melanggar aturan. Seperti banyak contoh yang terjadi, seorang remaja
kedapatan sedang merokok, meminum-minuman keras, sampai sex bebas dilakukan
tanpa rasa bersalah. Hal itu karena tidak adanya pengawasan orang tua, atau
kurangnya perhatian dari orang tua.
Banyak faktor-faktor yang membuat remaja memasuki dunia
pergaulan yang rusak. Biasanya hal ini berawal dari mereka berteman dengan
teman yang membawa dampak buruk, karena masa remaja itu masa dimana keadaan
psikis remaja bisa mudah terpengaruh. Ada faktor yang berasal dari keluarga,
karena kurangnya perhatian dari keluarga membuat anak menjadi royal dalam
pergaulan. Faktor terpenting yang membuat remaja mudah terjerumus dipergaulan
bebas karena kurangnya agama yang membentengi pikiran dan jiwa anak. Oleh
karena itu, pendidikan dasar agama pada anak sangat diperlukan dalam kehidupan
si anak. Berhasil atau tidak berhasilnya anak, kembali lagi pada peran keluarga
dalam memberikan pendidikan agama dan pada diri anak sendiri.
2.
PENYEBAB
TERJADINYA KENAKALAN REMAJA
Perilaku
‘nakal’ remaja bisa disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal).
Faktor Internal :
1. Krisis
identitas
Perubahan biologis dan sosiologis
pada diri remaja memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama,
terbentuknya perasaan akan konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya
identitas peran. Kenakalan
remajaterjadi karena remaja gagal mencapai
masa integrasi kedia.
2. Kontrol
diri yang lemah
Remaja yang tidak bisa mempelajari
dan membedakan tingkah laku yang dapat diterima dengan yang tidak dapat
diterima akan terseret pada perilaku ‘nakal’. Begitupun bagi mereka yang telah
mengetahui perbedaan dua tingkah laku tersebut, namun tidak bisa mengembangkan
kontrol diri untuk bertingkah laku sesuai dengan pengetahuannya.
Faktor Eksternal :
Ø Keluarga
Perceraian orang tua, tidak adanya
komunikasi antar anggota keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga
bisa memicu perilaku negatif pada remaja. Pendidikan yang salah di keluarga
pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak memberikan pendidikan agama, atau
penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi penyebab terjadinya kenakalan
remaja.
2. Pengaruh
kawan sepermainan yang kurang baik
3. Komunitas / lingkungan tempat tinggal yang kurang
baik.
Beberapa faktor lain yang dapat
menyebabkan kenakalan remaja :
§ reaksi frustasi dirigangguan berpikir dan intelegensia pada
diri remaja
§ kurangnya kasih sayang orang tua / keluarga
§ kurangnya pengawasan dari orang tua
§ dampak negatif dari perkembangan teknologi modern
§ dasar-dasar agama yang kurang
§ tidak adanya media penyalur bakat/hobi
§ masalah yang dipendam
Peran Orang Tua, Guru dan Lingkungan
Sebenarnya
menjaga sikap dan tindak tanduk positif itu tidak hanya tanggung jawab para
guru dan keluarganya, tetapi semua orang, Guru yang selalu mengusahakan
keluarganya menjadi garda terdepan dalam memberikan pendidikan dengan sebuah
contoh, adalah cerminan komitmen dan pendalaman makna dari seorang guru. Sang
guru harus berusaha agar keluarganya baik dan tidak korupsi agar ia dapat
mengajari kepada murid-muridnya yang merupakan remaja generasi penerus bangsa
memiliki moral dan ahlak baik dan tidak korupsi, berusaha tidak berbohong agar
murid-muridnya sebagai remaja yang baik tidak menjadi pendusta, tidak terjaebak
dalam kenakalan remaja.
Guru adalah profesi yang mulia dan tidak mudah
dilaksanakan serta memiliki posisi yang sangat luhur di masyarakat. Semua orang
pasti akan membenarkan pernyataan ini jika mengerti sejauh mana peran dan
tanggung jawab seorang guru . Sejak saya baru berusia 6 tahun hingga dewasa,
orang tua saya yang merupakan seorang guru, selalu memberikan instruksi yang
mengingatkan kami para anak-anaknya adalah anak seorang guru yang harus selalu
menjaga tingkah laku agar selalu baik dan jangan sampai melakukan sebuah
kesalahan . Seberat itukah, seharus itukah kami bertindak Lantas apa hubungan
profesi orang tua dengan dengan anak-anaknya, apakah hanya anak seorang guru
yang harus demikian ?
Peran guru tidak hanya sebatas tugas yang harus
dilaksanakan di depan kelas saja, tetapi seluruh hidupnya memang harus di
dedikasikan untuk pendidikan. Tidak hanya menyampaikan teori-teori akademis
saja tetapi suri tauladan yang digambarkan dengan perilaku seorang guru dalam
kehidupan sehari-hari.
Terkesannya
seorang Guru adalah sosok orang sempurna yang di tuntut tidak melakukan
kesalahan sedikitpun, sedikit saja sang guru salah dalam bertutur kata itu akan
tertanam sangat mendalam dalam sanubari para remaja. Jika sang guru mempunyai
kebiasaan buruk dan itu di ketahui oleh sang murid, tidak ayal jika itu akan
dijadikan referensi bagi para remaja yang lain tentang pembenaran kesalahan
yang sedang ia lakukan, dan ini dapat menjadi satu penyebab, alasan mengapa
terjadi kenakalan remaja.
Sepertinya
filosofi sang guru ini layak untuk di jadikan filosofi hidup, karena hampir
setiap orang akan menjadi seorang ayah dan ibu yang notabenenya merupakan guru
yang terdekat bagi anak-anak penerus bangsa ini. Akan sulit bagi seorang ayah untuk
melarang anak remajanya untuk tidak merokok jika seorang ayahnya adalah
perokok. Akan sulit bagi seorang ibu untuk mengajari anak-anak remaja untuk
selalu jujur, jika dirumah sang ibu selalu berdusta kepada ayah dan lingkungannya,
atau sebaliknya. jadi bagaimana mungkin orang tua melarang remaja untuk tidak
nakal sementara mereka sendiri nakal?.
Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap
keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan
fasilitas-fasilitas yang dapat menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan
remaja, kontrol yang baik dengan selalu memberikan pendidikan moral dan agama
yang baik diharapkan akan dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang benar,
bagaimana orang tua dapat mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan
orang tuanya jarang menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid
misalnya. Jadi jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang
remaja mencontoh pola kenakalan para orang tua
nakan dan usianya memang terbilang masih remaja. Siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini.
nakan dan usianya memang terbilang masih remaja. Siapa yang harus disalahkan dalam kasus ini.
Apakah
sianak remaja tersebut, sepertinya tidak adil kalau kita hanya menyalahkan si
anak remaja itu saja, anak itu terlahir bagaikan selembar kertas yang masih
putih, mau jadi seperti apa kelak di hari tuanya tergantung dengan tinta dan
menulis apa pada selembar kertas putih itu . Orang pertama yang patut
disalahkan mungkin adalah guru, baik guru yang ada di rumah ( orang tua ), di
sekolah ( guru), atau pun lingkungannya hingga secara tanpa disadari mencetak
para remaja tersebut untuk melakukan perbuatan yang dapat digolongkan ke dalam
kenakalan remaja.
Peran orang tua yang bertanggung jawab terhadap
keselamatan para remaja tentunya tidak membiarkan anaknya terlena dengan fasilitas-fasilitas
yang dapat menenggelamkan si anak remaja kedalam kenakalan remaja, kontrol yang
baik dengan selalu memberikan pendidikan moral dan agama yang baik diharapkan
akan dapat membimbing si anak remaja ke jalan yang benar, bagaimana orang tua dapat
mendidik anaknya menjadi remaja yang sholeh sedangkan orang tuanya jarang
menjalankan sesuatu yang mencerminkan kesholehan, ke masjid misalnya. Jadi
jangan heran apabila terjadi kenakalan remaja, karena sang remaja mencontoh
pola kenakalan para orang tua
Tidak mudah memang untuk menjadi seorang guru. Menjadi
guru diharapkan tidak hanya didasari oleh gaji guru yang akan dinaikkan, bukan
merupakan pilihan terakhir setelah tidak dapat berprofesi di bidang yang lain,
tidak juga karena peluang. Selayaknya cita-cita untuk menjadi guru didasari
oleh sebuah idealisme yang luhur, untuk menciptakan para remaja sebagai
generasi penerus yang berkualitas.
Sebaiknya Guru tidak hanya dipandang sebagai profesi
saja, tetapi adalah bagian hidup dan idialisme seorang guru memang harus
dijunjung setinggi-tingginya. Idealisme itu seharusnya tidak tergantikan oleh
apapun termasuk uang. Namun guru adalah manusia, sekuat-kuatnya manusia
bertahan dia tetaplah manusia, jika terpaan cobaan itu terlalu kuat manusia
juga dapat melakukan kesalahan.
Akhir akhir ini ada berita di media masa yang sangat meruntuhkan citra sang guru adalah berita tentang pencabulan Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan guru kencing bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu orang guru melakukan itu berapa orang murid yang lebih parah dari itu, hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yang sangat tidak ingin kita harapkan.
Akhir akhir ini ada berita di media masa yang sangat meruntuhkan citra sang guru adalah berita tentang pencabulan Oknum guru terhadap anak didiknya. Kalau pepatah mengatakan guru kencing bediri murid kencing berlari itu benar, berarti satu orang guru melakukan itu berapa orang murid yang lebih parah dari itu, hingga akhirnya menciptakan pola kenakalan remaja yang sangat tidak ingin kita harapkan.
Gejala-gejala
ini telah menunjukan kebenarannya. Kita ambil saja kasus siswa remaja mesum
yang dilakukan oleh para remaja belia seperti misalnya kasus-kasus di remaja
mesum di taman sari Pangkalpinang ibukota provinsi Bangka Belitung, lokasi
remaja pacaran di bukit dealova pangkalpinang, dan remaja Ayam kampus yang
mulai marak di tambah lagi foto-foto syur remaja SMP jebus, ini menunjukkan
bahwa pepatah itu menujukkan kebenarannya.
Kerja team
yang terdiri dari orang tua (sebagai guru dirumah), Guru di sekolah, dan
Lingkungan (sebagai Guru saat anak-anak, para remaja bermain dan belajar) harus
di bentuk. diawali dengan komunikasi yang baik antara orang tua dan guru di
sekolah, pertemuan yang intensif antara keduanya akan saling memberikan
informasi yang sangat mendukung bagi pendidikan para remaja. Peran Lingkungan
pun harus lebih peduli, dengan menganggap para remaja yang ada di lingkungannya
adalah tanggung jawab bersama, tentunya lingkungan pun akan dapat memberikan
informasi yang benar kepada orang tua tentang tindak tanduk si remaja tersebut
dan kemudian dapat digunakan untuk mengevaluasi perkembangannya agar tidak
terjebak dalam kenakalan remaja.
Terlihat betapa peran orang tua sangat memegang
peranan penting dalam membentuk pola perilaku para remaja, setelah semua
informasi tentang pertumbuhan anaknya di dapat, orang tuapun harus pandai
mengelola informasi itu dengan benar.
Terlepas
dari baik buruknya seorang guru nampaknya filosofi seorang guru dapat dijadikan
pegangan bagi kita semua terutama bagi para orang tua untuk menangkal kenakalan
remaja, Sang guru bagi para remaja adalah Orang tua, guru sekolah dan
lingkungan tempat ia di besarkan. Seandainya sang guru dapat memberi teladan yang baik
mudah-mudahan generasi remaja kita akan ada di jalan yang benar dan selamat
dari budaya "kenakalan remaja" yang merusak kehidupan dan masa depan
para remaja.
Ø
Contoh /
Jenis-jenis Kenakalan remaja :
a. membolos sekolah
b. Kebut-kebutan di jalanan
c. Penyalahgunaan
narkotik
d. perilaku seksual pranikah
e. perkelahian antar pelajar
f. dan lain-lain
Ø
Tips untuk
mencegah dan mengatasi kenakalan remaja
a. Orang tua harus selalu memberikan dan menunjukkan perhatian
dan kasih sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat yang nyaman sehingga
masalah anak-anaknya segera dapat terselesaikan.
b. Perlunya ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak
sejak dini.
c. Pengawasan orang tua yang intensif terhadap anak. Termasuk
di sini media komunikasi seperti televisi, radio, akses internet, handphone, dll.
d. Perlunya materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah.
Sebagai orang tua sebisa mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai
positif. Jika ada
dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita
dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
BAB
III
PENUTUP
Ø
KESIMPULAN
Di era
modern sekarang ini benyaknya kenakalan remaja bukanlah hal yang luar biasa
.kini kenakalan remaja dapat terjadi di manmapun dan kapan pun
Peran
orang tua dan guru juga sangat berpengaruh dalam dunia pendidikan anak adanya
komunikasi dan peran memilih teman sebaya yang baik juga diperlukan. Cara mengatasi
anak remaja yang susah untuk berubah menjadi anak yang lebih baik yaitu dengan
bimbingan dari orangtua dan pendidikan yang baik dari guru. Jika seorang remaja
belum juga berubah, maka itu kembali kepada dirinya sendiri. Karena jika
seorang remaja tidak memiliki kemauan untuk berubah, ia tak akan berubah.
Ø
SARAN
Orang tua harus selalu memberikan dan
menunjukkan perhatian dan kasih sayangnya kepada anaknya. Jadilah tempat curhat
yang nyaman sehingga masalah anak-anaknya segera dapat terselesaikan.Perlunya
ditanamkan dasar agama yang kuat pada anak-anak sejak dini.Pengawasan orang tua
yang intensif terhadap anak. Termasuk di sini media komunikasi seperti televisi,
radio, akses internet, handphone, dll.Perlunya
materi pelajaran bimbingan konseling di sekolah. Sebagai orang tua sebisa
mungkin dukunglah hobi/bakat anak-anaknya yang bernilai positif. Jika ada
dana, jangan ragu-ragu untuk memfasilitasi hobi mereka, agar anak remaja kita
dapat terhindar dari kegiatan-kegiatan negatif.
DAFTAR
PUSTAKA
http://gndevinanl.blogspot.co.id/2018/02/bahan-diskusi-tentang-kenakalan-remaja.html
http://gndevinanl.blogspot.co.id/2018/02/bahan-diskusi-tentang-kenakalan-remaja.html
http://www.materikelas.com/5-contoh-teks-diskusi-singkat-terbaru/#
Terima kasih sudah berkunjung semoga bermanfaat dan Insya Allah Berkah ...
~saran & komentar sangat membantu....
Terima kasih sudah berkunjung semoga bermanfaat dan Insya Allah Berkah ...
~saran & komentar sangat membantu....